Kamis, 15 September 2011
Rabu, 14 September 2011
'Gak ada pulus, 'gak bisa Ngampus

Label:
BHMN,
Kampus Biru,
Opium,
Pendidikan Mahal,
Selamat Datang Mahasiswa
Rabu, 07 September 2011
Teruntuk Mahasiswa Dari Petani
Kita berada di dunia yang sedang digenggam oleh mereka yang hendak menjadi sang tuan─kapitalisme. Sang tuan yang begitu culas terhadap mereka yang miskin bahkan jijik untuk dilihat. Para pejabat Negara bersimpuh untuk melayani sang tuan, dengan segala kebijakan yang dikeluarkan demi melayani sang tuan, yaitu dimudahkannya izin mendirikan perusahaan-perusahaan transnasional untuk mengeruk laba habis-habisan di negeri yang kaya ini. Politikus tak ketinggalan menjadi hamba sang kapital agar dirinya mendapat tunjangan dana kampanye hingga akhirnya terpilih jadi pejabat. Maka tak heran apabila terjadi simbiosis mutualisme yang menjijikan demi meraup kepentingan bersama. Kaum intelektual ikut-ikutan menjadi pembela apabila sang tuan melakukan kehilafan, ketika kebocoran pipa milik perusahaan Lapindo disinyalir sebagai akibat gempa bumi Yogyakarta dan diabsahkan dengan dalil ilmiah. Hingga akhirnya sang tuan bebas perkara dan berterima kasih atas kerja ilmiah kaum intelektual yang minus.

Untitled

HABITUS?
Dalam ranah birokrasi dan penegakan hukum (law enforcement), para birokrat dan aparat hukum di negeri ini telah terkotori oleh bermacam-macam ambisi, hasrat, serta syahwat politis yang bersifat pragmatis. Sehingga hampir semua lembaga negara baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif sudah terkontaminasi oleh tindak korupsi, yang menjadikannya tidak lagi konsisten dan loyal dalam memperjuangkan “perut rakyat” (kesejahteraan-red). Maka dari itulah menurut hemat saya diperlukan suatu kekuatan gerakan rakyat yang solid untuk memberangus kebobrokan tersebut.
Herbert Spencer: Sosiologi Evolusioner
Herbert Spencer (1820-1903) menganjurkan Teori Evolusi untuk menjelaskan perkembangan sosial. Logika argumen ini adalah bahwa masyarakat berevolusi dari bentuk yang lebih rendah (barbar) ke bentuk yang lebih tinggi (beradab). Ia berpendapat bahwa institusi sosial sebagaimana tumbuhan dan binatang, mampu beradaptasi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan berlalunya generasi, anggota masyarakat yang mampu dan cerdas dapat bertahan. Dengan kata lain “yang kuat akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak kuat akhirnya akan punah”. Konsep ini diistilahkan dengan “survival of the fittest”. Ungkapan ini sering dikaitkan dengan model evolusi dari rekan sejamannya yaitu Charles Darwin. Oleh karena itu teori tentang evolusi masyarakat ini juga sering dikenal dengan nama Darwinisme Sosial.

Dalam teori evolusi Spencer, ia mengidentifikasi bahwa masyarakat itu berevolusi melalui dua tahapan: pertama, “masyarakat militan”. Yakni perkembangan masyarakat secara gradual dan dijelaskan sebagai masyarakat yang terstruktur guna melakukan perang, baik yang bersifat defensif maupun ofensif.
Langganan:
Postingan (Atom)